Tuan Langit
Nanti bila kamu tidak mendengar kabar ku lagi ,aku minta maaf karena pernah mengharapkan mu sedalam itu,
Tentang perasaan ku untuk mu terimakasih,kamu tidak sedikit pun salah telah mendiami ku,aku lah yang salah memahami bahwa langit memang ga akan mampu untuk memeluk bumi.
Sesempurna itu kamu,hingga aku tak mampu menggapai.doa terbaik untukmu.
Sedangkan aku hanya bumi biasa,yang tak punya apa-apa.
Paling tidak aku masih bisa menulis,dalam blog gila ini,yang patut di bangga kan pada diriku.
Tentang perasaan ku untukmu,biarlah menjadi ambigu.
Aku rasa cukup,di awal percakapan,kamu menyambut nya dengan baik.meski berakhir kehilangan mu,padahal belum sempat aku miliki.kemudian berusaha melupakan mu setengah mati.
Pada tuan langit,
Jika suatu saat angin yang berhembus kencang menjatuhkan daun kering pada aku bumi.maka kamu jangan melarang nya,takut takut kamu cemburu.
Padahal bulan telah memberitahu mu bahwa aku telah setulus itu,
Tapi kamu lebih memilih gemintang, yang kerlap kerlip nya lebih kamu sukai,sinarnya lebih benerang,padahal dia juga kadang kadang menghilang.
Komentar
Posting Komentar