Pembelaan tertulis
Lagi lagi sih kita menyepelekan hal yang sederhana,pada dasarnya setiap orang punya mindset nya masing-masing.kesederhanaan yang kerap kita acuhkan ialah perihal sebongkah kebahagiaan.
Kebahagiaan yang kadang lebih samar tetapi lebih esensial bila dinikmati.
Melewati malam dengan tenang tanda tanya terkadang memang tak bisa dilawan hanya dengan tangan terkepal,belum lagi bisikan rindu yang kiranya lebih berisik dari sekedar
mendengar alunan bising keramaian kota, tetapi itulah kehidupan, hidup pada kesenangan-kesenangan yang sebentar.
Hari ini aku miskin inspirasi.
Tapi sekalipun itu terjadi aku tetep usahain para pembaca ini enggak boring.barangkali kalian juga pernah di posisi sama kayak aku? barangkali juga yang sama-sama penulis juga cetek pemikiran nya,enggk papa kita harus tetep bangga karena dari pemikiran kita yang dangkal menghasilkan pencerahan yang -/+ sejuta orang suka.
Pernah dengar istilahnya " Padi semakin berisi semakin menunduk"..it's how I feel right now, and what I apply to myself.
yaa sebenarnya kita boleh merasa tinggi,tapi terkadang pujian itu lebih menyakitkan,menghanyutkan dari pada hinaan. "Aku salah apa?
Kau bertingkah seolah aku adalah penjahat yang membuat semua orang menderita. ???".
setidaknya dengar kan penjelasan ku dulu.!!
Aku ditikam, di hujani beribu pernyataan-pernyataan gila.tapi nihil kesempatan membuat pembenaran.
Sebagian dari mereka bilang,menurut mereka aku baik,dan aku percaya.sebagian lagi bilang aku penyabar,dan super baik,aku juga percaya.sedangkan 5% orang julid bilang aku ketus,aku pun percaya,di balik.pujiaan itu aku enggak merasa tinggi.tpi dari 5% itu aku kehilangan banyak kepercayaan mereka yang bilang aku baik.
Terkadang mimik wajah seseorang itu bukan cover aslinya,lihat dengan betul mana yang tulus,mana yang di buat buat agar terlihat bagus.sesekali lihat isi hatinya. Netizen maha benar dengn segala kemunafikan nya.
Yang diam bersifat membumi aja dibilang jadi "ketus".gimana coba yang jahat diam diam di hatinya melangit??? Disebut dewa??
Dalam konteks ini,mereka itu salah paham dengan apa yang dilihat dan didengar,at least listen to my explanation first.. then think things over!!
Hal yang pling saya takutkan sekarang adalah...sekali di cap penjahat selamanya akan dicap buruk itu.
Sekalipun kita mau unjuk rasa buat bersuara,hakim mana yang akan percaya pada hamba sahaya yg dicap bermuka dua.
Pembela mana yang rela mentah-mentah an nge backing pimimpi ulung yang telah dicap sebagai pembohong,pembuat alasan klasik serta pesilat lidah.
Jangan tanyakan keadaan ku bung!! Yang sejak tadi kuceritakan adalah aku..diriku.
Ya tepat malam kemarin,si penjahat asli diam seribu bahasa,sedangkan aku ditunjuk tunjuk sebagai dalang masalah nya.mau buat apa lagi besok??..enggak sekalian aja bikin berita lebih heboh dari itu?? Gelud yuk gelud d dddd .
"TETAPLAH MEMBUMI, WALAU PUJI MELANGIT TINGGI"
~gie~
Komentar
Posting Komentar